dilepasdan hidupkan motor untuk pengontrolan. Jika ternyata celah katup terlalu longgar maka akan timbul suara berisik dari arah kepala silinder. Jika celah katup terlalu sempit biasanya motor agak sulit dihidupkan. Celah terlalu besar Celah terlalu kecil 54 b. Penyetelan celah katup sepeda motor dua silinder 1. Kunci kontak OFF. Menurutnya hal tersebut pada awalnya bisa memunculkan ketidakpuasan kerja, kemudian stres kerja yang jika tidak tertangani segera dan berkelanjutan, bisa menjadi masalah psikologis yang lebih serius, salah satunya depresi. Perlu dipahami bahwa stres dan depresi itu berbeda. Stres adalah kondisi seseorang yang tergugah secara fisik, emosi dan Tidakdemikian pada mesin. Pada mesin, waktu pembakaran (pengapian) telah ditentukan berdasarkan siklus atau langkah kerja mesin. Pembakaran terjadi ketika piston mendekati titik mati atas (TMA) pada langkah kompresi. Tidak boleh terlalu jauh atau maju atau terlambat. Eropa dan Asia-Pasifik. Untuk konsumen Amerika Serikat disediakan LP550-2 7 setelan nahfur mungkin terlalu maju ., harusnya sampai menjelang 120 C juga tidak / belum ngelitik Sekarang udah lumayan bisa setel CO ama pengapian sendiri waktu kemarin bongkar ECU memang sempat beberapa kali coba start tanpa ECU dan gak ada masalah. suara mesin jahit hmm selama ini ga gitu perhatiin, coba ntar saya Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Cara Merawat Pengapian Motor Yang Rusak – Setiap pemilik kendaraan bermotor, pengetahuan tentang ciri-ciri, penyebab, mengecek, cara merawat pengapian motor yang rusak tampaknya menjadi hal wajib yang harus dipahami. Pasalnya, bagi sobat yang mengalami masalah pada sistem pengapian, tentunya dibutuhkan tips untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk mengingatkan kembali bahwa sistem pengapian pada sebuah kendaraan bermotor memiliki fungsi untuk membakar uap bahan bakar yang masuk pada ruang pembakaran. Untuk itu, cara merawat pengapian motor yang rusak sangat lah penting untuk dilakukan. Pasalnya, apabila pengapian hilang maka proses pembakaran pun tak akan terjadi dan mesinnya pun mustahil akan hidup. Oleh sebab itu, tak ada salahnya jika sobat perlu untuk melakukan pengecekan rutin pada setiap komponen pengapian pada motor yang kawan miliki, seperti busi, koil, CDI, sepul, dan aki. Nah, jika dirasa sistem pengapiannya terlanjur rusak maka sobat harus mengetahui beberapa ciri-ciri, penyebab, mengecek, cara merawat pengapian motor yang rusak. Lantas, bagaimana caranya sih untuk tahu ciri-cirinya, penyebabnya, dan cara merawatnya?Berhubungan dengan beberapa ciri-ciri, penyebab, mengecek, cara merawat pengapian motor yang rusak yang akan dijelaskan pada ulasan kali ini, tampaknya Mas Sena akan menjelaskannya dengan membagi uraiannya satu per satu agar lebih jelas. Pasalnya, setiap ciri-ciri, penyebab, pengecekan, dan cara merawat sistem pengapian pada motor memiliki langkah dan penjelasan yang berbeda-beda. Selain itu, beberapa langkah untuk mengetahui ciri-ciri, penyebab, mengecek, cara merawat pengapian motor yang rusak pun memang diakui sedikit rumit. Namun, apabila dilakukan secara benar dan urut maka beberapa langkah dalam mengatasi masalah pada pengapian motor yang rusak tersebut pun bisa sobat lakukan sendiri. Semakin penasaran ya? Tak perlu berlama-lama, yuk kita simak bersama ulasan Mas Sena mengenai ciri-ciri, penyebab, mengecek, cara merawat pengapian motor yang rusak pada beberapa segmen di bawah ini!Ciri-Ciri dan Penyebab Pengapian Motor yang RusakDi awal ulasan ini, Mas Sena akan memulai pembahasan mengenai ciri-ciri dan penyebab pengapian motor yang rusak. Berikut beberapa ciri-ciri yang perlu sobat ketahui Koil Mengalami Masalah Koil bermasalah menjadi salah satu ciri-ciri dan penyebab pengapian motor yang rusak. Pasalnya koil ini memiliki fungsi yang berkaitan dengan sistem pengapian dimana tugasnya untuk menggandakan tengangan rendah yang disuplai dari aki atau spul untuk diproduksi menjadi tenaga ribuan kilo volt. Biasanya, koil ini terkandung kumparan primer dan sekunder. Ciri jika koil bermasalah bisa diketahui ketika dikendarai beberapa kilometer tiba-tiba apinya hilang. jika busi sudah tak mampu memercikkan api maka bisa dipastikan koil rusak. Untuk penyebab rusaknya pengapian motor itu sendiri, biasanya kerusakan koil terdeteksi lewat besarnya tahanan kumparan. Ciri-ciri dan penyebab pengapian motor yang rusak ini terjadi bila besarnya tahanan kumparan tersebut menyimpang dari spesifikasi sesuai buku petunjuk maka artinya ada masalah sehingga menjadi penyebab pengapian motor menjadi tak maksimal. CDI Sudah Tak Layak Pakai Selain itu, ciri-ciri dan penyebab pengapian motor yang rusak bisa dilihat dari CDI yang merupakan kepanjangan dari kapasitor Discharge Ignition. Ciri jika CDI ini sudah wajib ganti yaitu bisa dilihat dari percikan busi yang hilang dan mesin terasa tersendat ketika menginjak putaran tinggi. Nah, untuk mengetahui beberapa ciri-ciri dan penyebab pengapian motor yang rusak pada bagian CDI bisa sobat cek. Pertama, apabila mesin motor tidak bisa dinyalakan maka kemungkinan besar ada perangkat elektronik dalam CDI yang mati, bisa jadi pada kapsitornya. Selain itu, apabila putaran mesin terasa mbrebet atau tersendat ketika mencapai putaran maksimal maka disebabkan koil yang mengeluarkan tinggi namun tidak mampu menopang frekuensi tinggi sehingga menjadikan mesin terasa tersendat. Spul Pengapian Terbakar atau Putus Berikutnya, ciri-ciri dan penyebab pengapian motor yang rusak juga tak lepas dari terbakar atau terputusnya spul pengapian. Karena fungsinya sebagai sumber tegangan AC maka komponen yang satu ini khusus untuk memberikan tegangan pengapian pada CDI AC. Jika pengapian bermasalah ketika distarter maka hal tersebut merupakan pertanda dari adanya masalah pada spul dimana kemungkinan terputus atau pun terbakar yang ciri-cirinya bisa dilihat secara fisik akan tampak gosong sehingga tak bisa lagi memproduksi tegangan. Nah, untuk penyebabnya sendiri, kerusakan pada spul pengapian ini sudah tak habis masa pakai sehingga harus segera diganti mengingat penggantian spul pengapian memang harus diganti secara rutin dan berkala. Pulser Putus Untuk ciri-ciri dan penyebab pengapian motor yang rusak, bisa diketahui pada pulser dan businya. Pertama, apabila pulser terputus biasanya jika belum parah maka mesin masih bisa hidup hanya saja mesin terasa endut-endutan. Bahkan, kondisi seperti ini bisa dirasakan ketika dalam putaran rpm bawah maupun pada rpm tinggi. Hal tersebut merupakan ciri dari pulser terputus. Sedangkan penyebab pulser tersebut bermasalah bisa diketahui tidak adanya tegangan yang keluar. Sehingga, terpaksa listrik yang harusnya disalurkan ke SCR justru dalam CDI terputus, bahkan akan berdampak juga pada tegangan yang ada di kapasitor menjadi tidak bisa tersalurkan ke koil yang mengakibatkan mesin menjadi mogok mendadak. Busi Bermasalah dan Tidak Bekerja Maksimal. Terakhir, ciri-ciri dan penyebab pengapian motor yang rusak juga berdampak pada businya. Ciri-ciri busi bermasalah bis diketahui ketika di starter akan muncul letupan kecil pada moncong knalpot. Nah, umumnya penyebab busi terputus ini dikarenakan sudah habis masa pakainya dan harus diganti. Selain itu, penyebab busi bermasalah pun juga bisa disebabkan terputusnya isolator yang terdapat dalam busi itu sendiri. Sehingga, walaupun koil telah berhasil memproduksi tegangan tinggi maka kinerjanya akan terhambat mengingat elektroda pada busi tidak mampu memercikan bunga ciri-ciri dan penyebab pengapian motor yang rusak yang telah Mas Sena uraikan di atas, sepertinya cukup rumit mengingat seluruh komponen yang disebutkan di atas berada pada sektor permesinan semua. Sehingga, mungkin bagi sobat yang masih awam akan merasa kesulitan. Namun, jika ditelisik lagi, sebenarnya ciri-ciri dan penyebab pengapian motor yang rusak pun bisa sobat kenali dari mesin yang tersendat, knalpot mengeluarkan letupan kecil ketika di starter dan motor terasa endut-endutan atau mbrebet ketika dikendarai di rpm tinggi. Untuk mencegah hal tersebut terjadi maka perlu tindakan pencegahan melalui perawatan pengapian mesin motor yang Mengecek Pengapian MotorJika beberapa ciri-ciri maupun penyebabnya sudah diketahui maka pada segmen berikutnya ini Mas Sena akan memberikan penjelasan terkait cara mengecek pengapian motor yang benar Untuk cara mengecek pengapian motor yang pertama, bisa dilihat dari businya dulu. Cara mengecekanya, sobat bisa melepas busi dari tempatnya lalu tempelkan busi pada blok mesin dan starterlah mesin motor sobat. Jika busi memercikan api dengan warna biru maka businya normal. Akan tetapi jika percikan apinya berwarna merah maka segera ganti busi motornya sesuai dengan spesifikasi motor mengingat kondisi tersebut menandakan busi bermasalah. Cara mengecek pengapian motor yang berikutnya bisa dilihat pada koil Langkah ini dilakukan ketika busi dalam kondisi normal namun mesin motor tak kunjung hidup. Langkah ini dilakukan mengingat koil sebagai komponen yang berfungsi untuk menggandakan arus listrik guna menghidupkan mesin. Cek pada kabel positifnya yang dimungkinkan ada yang terlepas. Cek juga kontak pada motor sobat. Sebab, bisa jadi apabila ada masalah pada kontak ini maka bisa menyebabkan hilang pengapian bahkan bisa juga soketnya terlepas atau pun jika ada kabel yang mengecek alur kabel sobat dapat menggunakan avo untuk memastikan bahwa jalur kabel kontak tak terjadi konsleting. Cara mengecek pengapian motor bisa dilakukan pada pemeriksaan di bagian spul. Langkah pertama cari dulu kabel yang mengarah pada pengapian dan lepas lalu tempelkan pada bodi motor dan di starter. Jika pada saat di starter mengeluarkan percikan api maka spul dalam keadaan baik, jika tidak ada percikan kemungkinan spul hangus anda harus menggulung kembali. Selain keempat cara mengecek pengapian motor tersebut, ada beberapa gejala pengapian motor mengalami kerusakan yang mudah sobat kenali. Pertama, mesin tidak bisa dihidupkan dan setelah dicek ternyata busi tidak memercikkan api. Kemudian, mesin sulit hidup karena percikan pada busi yang terlalu kecil dan pada saat mesin dinyalakan maka ada letupan atau ledakan pada knalpot. Jika beberapa gejala tersebut dialami maka dipastikan pengapian motor mengalami kerusakan. Inilah manfaat sobat mengetahui cara mengecek pengapian motor yang rusak. Selain mengecek, perawatn yang benar juga penting untuk dapat menjaga pengapian selalu dalam kondisi yang baik. Untuk itu selanjutnya Mas sena akan menjelaskan cara merawat pengapian Merawat Pengapian MotorSelain tahu cara mengeceknya, sobat Mas Sena juga perlu tahu cara merawat pengapian motor yang benar. Berikut langkah-langkahnya Cara merawat pengapian motor yang pertama yaitu periksa komponen jika ada kelainan dan rangkaian sistem pengapiannya. Jika sektor ini selalu dicek dan diperhatikan maka kelainan masalah pada pengapian sedini mungkin bisa dicegah. Rutin membersihkan busi juga merupakan salah satu cara merawat pengapian motor. Sebab, busi juga merupakan komponen yang berdampak pada sistem pengapian pada mesin motor. Pembersihan kabel tegangan tinggi juga perlu untuk mencegah adanya konsleting. Karena hal ini sangat penting maka bisa menjadi salah satu panduan cara merawat pengapian motor yang wajib sobat lakukan secara rutin. Jangan lupa juga untuk membersihkan rotor maupun tutup distributornya. Langkah ini juga merupakan salah satu cara yang perlu untuk sobat terapkan guna mencegah masalah pada sistem pengapian pada motor. Kemudian, cara merawat pengapian motor juga bisa dilakukan dengan memeriksa nok, centrifugal advancer, vacuum advancer, koil pengapian dan menyetel serta membersihkan celah platina juga perlu dilakukan guna mencegah terjadinya masalah pada sistem pengapian. Kelima info di atas merupakan cara merawat pengapian motor yang bisa kawan-kawan terapkan sendiri di rumah. Meski belum mengalami tanda-tanda kerusakan namun perawatan rutin pada mesin motor, terutama pada sektor pengapiannya tampaknya menjadi hal yang tak bisa ditinggalkan mengingat cara merawat pengapian motor yang benar bisa dijadikan sebagai pencegahan terhadap masalah pengapian. Maka, bagi sobat yang memiliki motor yang kondisinya normal, tampaknya perawatan sektor mesin perlu dilakukan agar apabila terjadi kerusakan tidak berakibat fatal. Penyebab dan Cara Mengatasi Gigi Persneling Motor Keras Cara Membuat Knalpot Standar Menjadi Racing Bagaimana sob? Mas Sena sangat berharap semoga ciri-ciri, penyebab, mengecek, cara merawat pengapian motor yang rusak yang telah diuraikan di atas bisa dimengerti. Selain itu, jika melihat dampak kerusakannya yang parah maka tindakan pencegahan dengan menerapkan perawatan pada pengapian mesin motor tampaknya menjadi hal yang harus dilakukan oleh setiap pemilik sepeda motor. Sampai disini dulu ya kawan, semoga ulasan mengenai ciri-ciri, penyebab, mengecek, cara merawat pengapian motor yang rusak di atas bisa bermanfaat dan mudah dipahami. Jangan lupa baca juga ulasan menarik lainnya mengenai dan 0% found this document useful 0 votes58 views4 pagesOriginal TitleCiri Ciri Komponen Pengapian Motor © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes58 views4 pagesCiri Ciri Komponen Pengapian Motor RusakOriginal TitleCiri Ciri Komponen Pengapian Motor to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Analisa saat pengapian terhadap performa mesin penting untuk kita pelajari, sehingga kita lebih mudah dalam menganalisis sebuah trouble. Saat pengapian atau timing ignition merupakan saat dimana busi meloncatkan bunga api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang telah di kompresi. Saat pengapian diukur dalam derajat poros engkol sebelum atau sesudah TMA. Saat pengapian juga berarti saat dimana arus primer mulai terputus, atau saat platina mulai membuka jika itu pada sistem pengapian konvensional yang masih menggunakan platina. Pada saat kita melakukan engine tune up, saat pengapian merupakan salah satu hal yang wajib untuk diperiksa, mengingat pengaruhnya yang besar dan vital bagi performa mesin. Saat pengapian harus tepat pada berbagai kondisi agar didapat usaha yang efektif. Dimana usaha yang efektif akan membuat tenaga mesin yang optimal, efisiensi konsumsi bahan bakar, tidak terjadi engine knocking, dan emisi gas buang yang standar. Usaha yang paling efektif itu sendiri didapat apabila tekanan pembakaran maksimum terjadi dekat sesudah piston melewati TMA. Dan untuk mendapatkan tekanan pembakaran maksimum terjadi dekat susudah titik mati atas maka saat pengapian harus disetel beberapa derajat sebelum TMA. Pada sistem pengapian konvensional terdapat alat pengaju pengapian, yakni vacuum advancer dan governor advancer. Vacuum advancer bekerja berdasarkan kevakuman pada intake manifold, sedangkan governor advancer bekerja berdasarkan putaran mesin. Kedua komponen pengaju pengapian tersebut bertujuan agar saat pengapian tepat sesuai dengan kondisi dan beban mesin itu sendiri, sehingga didapat usaha yang efektif. saat pengapian Grafik berikut ini menunjukan tekanan dalam ruang bakan sebuah mesin 4 tak dengan saat pengapian yang tepat dan saat pengapian yang terlalu maju atau mundur. Grafik Saat Pengapian . Keterangan 1. Za – Pengapian pada saat yang tepat 2. Zb – Pengapian terlalu awal 3. Zc – Pengapian terlambat Dari grafik diatas dapat kita analisa pengaruh saat pengapian terhadap performa mesin, kita mulai dengan saat pengapian yang tepat za, dengan saat pengapian yang tepat akan membuat tekanan pembakaran maximum terjadi sekitar 15 derajat setelah TMA, dimana ini akan membuat tenaga yang dihasilkan lebih optimal. Efek Saat Pengapian Terlalu Maju Berbeda ketika saat pengapian terlalu maju zb atau terlalu awal, yang tentunya akan membuat daya mesin tidak optimal dan bisa berakibat terjadinya engine knocking, ini terjadi karena tekanan pembakaran maximum terjadi pada saat piston belum melewati Titik Mati Atas. Engine knocking merupakan suara ketukan yang terjadi pada mesin. Timbulnya suara ini disebapkan karena ketika piston akan naik keatas, sebelum sampai ke titik mati atas sudah ditekan kembali ke bawah oleh tekanan hasil pembakaran. Jika terlalu sering terjadi knocking ini tentu akan memperpendek umur daripada komponen-komponen mesin seperti pada torak, piston pin, ring piston dan bantalan dll. Berikut ini merupakan gambar piston yang berlubanga karena disebapkan oleh engine knocking. Piston Berlubang Disebapkan Knocking Efek Saat Pengapian Terlalu Mundur Lanjut jika saat pengapian terlalu mundur atau awal, maka tidak akan didapat tenaga yang maksimal. Karena tekanan pembakaran maksimum terjadi jauh setelah piston melewati TMA, dimana ini akan menyebapkan terjadinya kerugian langkah usaha. Tidak hanya itu campuran udara dan bahan bakar juga tidak terbakar dengan sempurna, bisa dikatakan bahan bakar boros karena terbuang sia-sia. Ini juga akan menghasilkan emisi yang tidak standar. Terutama kandungan HC yang akan meningkat. Kita tahu bahwa HC Hidrokarbon merupakan uap bahan bakar yang tidak terbakar, ciri yang paling mudah dirasakan adalah terasa pedih dimata. Jadi jika kita berdekatan dengan knalpot kok mata terasa pedih, menunjukan kandungan HC pada emisi gas buang tersebut tinggi. HC berbahaya bagi manusia jika menghirupnya, salah satunya bisa menyebapkan gangguan pernafasan. Detonasi Atau Knocking.. Detonasi atau "spark Knock" atau knocking adalah bentuk proses pembakaran yang tidak sempurna, campuran bahan bakar dan udara menyala secara spontan di ruang bakar saat langkah pembakaran. Saat terjadi detonasi di dalam mesin akan terdengar suara ketukan halus pada dinding silinder yang berbunyi tik..tik..tik..sehingga sering disebut mesin ngelitik yang terdengar saat akselerasi awal atau saat tanjakan. Suara mesin ngelitik ini selain tidak enak didengar juga akan merusak komponen mesin jika dibiarkan berlangsung dalam waktu lama. Seharusnya hanya ada satu titik awal pembakaran yang kemudian menyebar dari titik tersebut, namun terdapat beberapa titik-titik panas yang terbentuk secara bersamaan di dalam ruang bakar. Detonasi Akibatnya ledakan maksimal tidak terjadi pada waktunya dan menyebabkan munculnya bunyi knocking yaitu benturan antara piston dan dinding silinder dan lebih dikenal dengan istilah mesin ngelitik. Gejala detonasi lebih dirasakan saat akselerasi dan saat mesin bekerja dengan beban berat, saat pedal gas diinjak dalam ketika mobil berjalan dengan gigi tinggi atau sedang menarik beban. Detonasi terjadi karena angka oktan bahan bakar yang digunakan tidak mampu bertahan pada panas dan tekanan di ruang mesin yang meningkat saat mesin bekerja dengan beban berat, sehingga bahan bakar terbakar sendiri akibat panas dan tekanan yang berlebihan, bukan terbakar oleh percikan bunga api pada timing yang semestinya. Sebenarnya detonasi dalam skala kecil dapat terjadi pada hampir semua mesin dan hal ini tidak berbahaya bagi mesin. Namun detonasi dengan intensitas yang tinggi dan terjadi dalam waktu lama sangat berbahaya bagi komponen-komponen mesin seperti piston dan ring piston. Jika mesin dibiarkan mengalami detonasi atau knocking dalam waktu yang lama maka dapat menimbulkan kerusakan mesin yang parah, seperti Piston dan ring piston rusak. Gasket Cylinder Head rusak. Busi meleleh Valve meleleh Crankshaft bearing rusak Dampak Knocking Pada Komponen Mesin Detonasi atau knocking juga mengakibatkan tenaga mesin meurun drastis, karena ledakan maksimal di dalam silinder terjadi saat piston sedang berada pada posisi yang tidak tepat untuk menghasilkan tenaga maksimal. Ledakan maksimal terjadi secara mendadak dan langsung turun secara drastis, tidak terjadi secara bertahap, sehingga dorongan piston pada langkah usaha tidak terlalu kuat dan mantap. Mencegah Detonasi Menggunakan Bahan Bakar Dengan Angka Oktan Yang Lebih Tinggi Salah satu cara untuk mencegah terjadinya detonasi atau knocking adalah dengan menggunakan bahan bakar dengan angka oktan yang lebih tinggi. Tingkat angka oktan bahan bensin diukur dari kemampuan bensin bertahan terhadap knocking. Metode penentuan angka oktan bensin dapat berbeda-beda tergantung teknik yang digunakan, namun satu hal yang pasti semakin tinggi angka oktan besin berarti semakin tinggi kemampuannnya terhadap knocking. Angka Oktan Bensin Ada beberapa metode yang digunakan untuk menghasilkan bensin dengan angka oktan yang tinggi, diantaranya Menggunakan bahan minyak mentah kualitas tinggi. Melakukan proses refinery tambahan untuk meningkatkan kandungan hydrocarbon pada bensin. Menambahkan ethanol alcohol untuk meningkatkan angka oktan bensin. Semua proses diatas dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan bensin dengan angka oktan yang tinggi dan tentu saja biaya yang dikeluarkan untuk proses tersebut membuat harga bensin oktan tinggi menjadi lebih mahal. Tetraethyl lead atau sering disebut timbal sudah lama digunakan sebagai zat aditif anti knocking yang dapat meningkatkan angka oktan bensin. Penggunaan Tetraethyl lead untuk meningkatkan angka oktan bensin lebih efisien dari segi biaya namun memberikan dampak negatif pada kesehatan lingkungan. Pada negara- negara maju seperti Amerika dan Eropa, penggunaan bensin yang mengandung timbal sudah dilarang sejak tahun 70-an dan sejak itu untuk meningkatkan angka oktan bensin dilakukan proses refinery yang lebih panjang. Selain itu untuk mendapatkan bensin dengan angka oktan yang dapat bertahan terhadap knocking dilakukan dengan cara menambahkan aditif MBTE, ethanol alcohol dan alkane. Penambah Angka Oktan Bensin Aftermarket Jika Anda mengendarai mesin performa tinggi dan tidak menemukan pompa bensin yang menjual bensin dengan angka oktan sesuai dengan kebutuhan mobil tersebut dan Anda tidak ingin menyetel timing pengapian agar lebih lambat atau menurunkan tekanan kompresi mesin maka salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan angka oktan bensin adalah dengan menambahkan zat aditif penambah angka oktan melalui tangki bahan bakar. Octan Booster Beberapa zat aditif tersebut biasanya mengandung timbal atau zat lain yang mempunyai fungsi seperti timbal untuk melindungi exhaust valve dari kerusakan, khususnya pada mesin-mesin produksi sebelum tahun 1973 dimana valve seatnya tidak terlalu kuat. Produk tersebut dapat meningkatkan angka oktan bensin beberapa tingkat tergantung bahan yang digunakan lihat petunjuk pemakaian. Namun penambahan zat aditif tersebut mungkin tidak akan menghilangkan knocking pada mesin-mesin dengan rasio kompresi 10 1 atau mesin-mesin yang menggunakan turbocharger atau supercharger. Apa Penyebab Detonasi Atau Knocking..? Detonasi atau knocking dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya Temperatur ruang bakar terlalu tinggi. Mesin overheat. Timing pengapian terlalu maju Campuran bahan bakar terlalu kurus. Beberapa mesin membutuhkan bensin dengan angka oktan minimal 91 dan akan mengalami knocking jika menggunakan bensin dengan angka oktan yang lebih rendah dari nilai tersebut. Penggunaan bensin dengan oktan yang lebih rendah dari spesifikasi yang ditentukan pabrikan mungkin tidak akan memberikan dampak pada mesin saat beban ringan, namun biasanya gejala knocking atau ngelitik akan muncul atau mulai terasa saat mobil diakselerasi secara mendadak atau saat sedang berjalan dengan beban berat. Knock sensor digunakan untuk mendeteksi munculnya getaran mesin akibat terjadinya knocking dan kemudian mengirimkan sinyal ke ECU yang akan memundurkan timing pengapian sampai knocking tersebut berhenti, namun hal tersebut tidak dapat mencegah terjadinya knocking secara keseluruhan. Oleh karena itu sangat disarankan untuk menggunakan bahan bakar dengan angka oktan yang sesuai seperti yang disebutkan pada buku pedoman pemilik atau pada tutup tangki bensin. Hal Lain penyebab Knocking Tekanan kompresi yang terlalu tinggi Akumulasi pembentukan kerak karbon di ruang bakar, pada bagian atas piston dan pada valve dapat menaikkan tekanan kompresi hingga mencapai titik yang dapat mengakibatkan terjadinya knocking. Deposit karbon tersebut juga dapat mengakibatkan "pre ignition", kondisi dimana titik panas di ruang bakar berubah menjadi titik pengapian yang dapat mengakibatkan bahan bakar terbakar sebelum busi memercikkan bunga api. Pre ignition juga dapat menjadi penyebab mesin sulit dimatikan ketika kunci kontak OFF. Kecepatan pembentukan kerak karbon dan intensitas karbon di dalam ruang bakar tergantung pada cara pengoperasian mobil dan kwalitas bahan bakar yang digunakan. Kerak karbon pada mesin biasanya akan mulai terbentuk pada - Km pertama. Pembentukan kerak karbon di dalam ruang bakar akan berlangsung lebih cepat oleh beberapa hal berikut ini Mobil jarang digunakan atau hanya digunakan pada perjalanan pendek saja. Penggantian oli terlalu lama dan tidak teratur. Kerusakan komponen internal mesin seperti keausan valve bushing, kerusakan atau kedudukan ring piston yang tidak tepat. Untuk membersihkan kerak di ruang bakar tersebut dapat dilakukan dengan menyemprotkan carbon cleaner melaui karburator atau throttle body saat mesin sedang idle ikuti petunjuk pemakaian. Biarkan cairan meresap beberapa menit, kemudian hidupkan mesin dan injak pedal gas untuk menaikkan putaran mesin agar kotoran yang ada di dalam ruang bakar keluar bersama gas buang. Ulangi langkah tersebut jika knocking masih terjadi. Jika pembersihan menggunakan semprotan carbon cleaner tersebut tidak berhasil, ada metode lain yang dapat dilakukan untuk mengeluatkan deposit karbon dari ruang bakar, yaitu dengan melakukan akselerasi mendadak dan mengemudikan mobil dengan kecepatan yang cukup tinggi. Bawa mobil ke jalan yang sepi dan kemudian lakukan akselerasi dengan menginjak penuh pedal gas lakukan dengan hati-hati. Ulangi beberapa kali. Kemudian kendarai mobil di jalan tol dengan kecepatan 60 km/jam selama kurang lebih 15 menit untuk mengeluarkan deposit karbon dari ruang bakar. Pada mobil dengan jarak tempuh yang sudah tinggi dimana dan kerak karbonya sudah menempel dengan keras kedua metode tersebut kurang efektif atau kalau bisa dibilang tidak dapat menghilangkan endapan karbon tersebut. Salah satu metode yang mungkin dapat digunakan dan saat ini sedang menjadi tren dengan istilah gurah mesin adalah dengan menggunakan cairan carbon clean yang dimasukkan kedalam ruang mesin melalui lubang busi Gurah mesin untuk membersihkan ruang bakar Lepaskan semua busi dan tuangkan cairan carbon cleaner ke dalam mesin. Diamkan cairan pembersih tersebut selama 15 menit agar kerak karbon dapat terlepas. Lalu dengan menggunakan alat vakum khusus, sedot kotoran dari ruang bakar tersebut. Metode ini cukup efektif dan relatif lebih murah karena tidak memerlukan pembongkaran kepala silinder. Pada mesin dengan static compression yang lebih tinggi dari 101 satu-satunya jalan untuk menghilangkan masalah knocking atau ngelitik tersebut yang berhubungan dengan oktan bahan bakar adalah dengan melakukan modifikasi untuk menurunkan tekanan kompresi mesin, seperti menggunakan piston dengan kompresi yang lebih rendah, kepala silinder dengan ruang bakar yang lebih besar atau mengganti gasket kepala silinder dengan yang lebih tebal. Timing Pengapian Terlalu Maju Timing pengapian yang terlalu maju juga dapat mengakibatkan knocking. Timing pengapian yang terlalu maju mengakibatkan tekanan silinder meningkat terlalu cepat. Pada mesin-mesin yang masih menggunakan distributor mekanikal, memundurkan timing pengapian dapat dilakukan dengan memutar distributor beberapa derajat atau dengan mengganti pegas governor advancer sehingga timing pengapian tidak terlampau maju dan mencegah terjadinya knocking, namun jika dimundurkan terlalu jauh akan berakibat pada hilangnya tenaga mesin. Pada mobil keluaran terbaru yang menggunakan pengajuan pengapian elektronik, timing pengapian dapat disetel dengan mengubah spark advance curve menggunakan scantool tuner. Mesin Overheat Overheat pada mesin dapat mengakibatkan knocking. Mesin dengan temperatur yang terlalu panas akan meningkatkan resiko terjadinya knocking. Overheat dapat diakibakan oleh beberapa hal seperti Air radiator yang kurang periksa dari kemungkinan terjadinya kebocoran air radiator. Kerusakan pada fan clutch. Shroud motor fan rusak. Electric motor fan, relay, dan temperature sensor tidak berfungsi dengan benar. Thermostat macet dalam posisi tertutup Water pump rusak Radiator tersumbat Terjadi sumbatan pada saluran ekshaust yang dapat diakibatkan catalytic converter yang mampet. Pelepasan panas yang tidak sempurna di dalam mesin akibat adanya korosi di dalam water jacket juga dapat mengakibatkan meningkatnya temperatur mesin. Temperatur Udara Masuk Terlalu Panas Udara yang terlalu panas juga dapat mengakibatkan knocking. Pada mesin yang masih menggunakan karburator terdapat thermostatic controlled air cleaner yang berfungsi untuk memanaskan udara agar memudahkan penguapan bahan bakar saat warming up.. Jika control door macet dalam kondisi tertutup, karburator akan terus-menerus menerima udara yang panas. Jika temperatur mesin sudah panas hal ini akan memicu terjadinya knocking, apalagi jika memang suhu udara luar juga sedang panas. Periksa kerja dari air flow control door pada air cleaner untuk melihat apakah valve terbuka saat mesin sudah panas. Jika tidak ada pergerakan valve maka kemungkinan ada kerusakan pada vacuum motor atau thermostat. Campuran Bahan bakar Dan Udara Terlalu Kurus. Campuran bahan bakar yang terlalu kurus dapat mengakibatkan knocking. Campuran bahan bakar yang kaya dapat mengatasi knocking sedangkan campuran yang kurus tidak mampu. Campuran bahan bakar dan udara yang kurus dapat disebabkan oleh Kebocoran udara pada saluran vakum, gasket intake manifold, gasket karburator atau throttle body yang dapat mengakibatkan udara yang msuk ke dalam mesin terlalu banyak. Injektor kotor, jet karburator tersumbat deposit atau kotoran, fuel filter tersumbat dan fuel pump lemah. Jika campuran bahan bakar terlalu kurus maka dapat mengakibatkan terjadinya lean misfire saat mesin beban berat, hal ini dapat menimbulkan beberapa gejala pada mesin seperti tersendat dan idle yang tidak rata. Campuran bahan bakar dan udara juga dipengaruhi oleh ketinggian atau elevasi. Semakin tinggi suatu tempat maka kepadatan oksigennya semakin berkurang. Karburator yang disetel untuk pengendaraan didataran tinggi akan mengalami campuran yang kurus saat digunakan pada dataran rendah. Pada sistem karburator yang dapat memberikan feedback dan pada sistem EFI perbedaan ketinggian tidak akan mempengaruhi campuran bahan bakar karena mempunyai sensor sensor seperti, oksigen sensor dan barometric pressure sensor yang akan mengkompensasi perbedaan ketinggian tersebut. Penggunaan Busi Tidak Sesuai Menggunakan busi dengan tingkat panas yang berbeda dengan spesifikasi mesin dapat menyebabkan knocking. Busi dengan elektroda tembaga mempunyai tingkat panas yang lebih luas dari busi biasa yang mengurangi resiko terjadinya knocking. Sistem EGR Tidak Bekerja Jika sistem EGR tidak dapat berfungsi dengan baik maka akan dapat mengakibatkan knocking. Exhaust gas recirculation EGR memberikan efek pendinginan temperatur ruang bakar, karena EGR akan "menipiskan" campuran bahan bakar udara dan udara yang masuk ke dalam ruang bakar sehingga akan mengurangi pembentukan gas NOx . Sistem EGR juga mengurangi resiko terjadinya knocking. Jadi jika sistem EGR tidak bekerja atau selang kevakumnnya dilepaskan maka temperatur ruang bakar akan menjadi tinggi saat mesin dalam beban berat dan dapat memicu terjadinya knocking. Tekanan Turbocharger yang berlebihan. Pengontrolan tekanan turbocharger pada mesin merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah terjadinya knocking. Turbo wastegate berfungsi untuk membocorkan boost pressure untuk merespon kenaikan tekanan pada intake manifold. Pada mesin-mesin keluaran terbaru solenoid yang dikontrol oleh komputer mengatur kerja dari wastegate. Turbocharger dapat menghasilkan boost pressure yang berlebihan jika mengalami kerusakan beberapa hal berikut ini Kerusakan pada manifold pressure sensor. Kerusakan pada control solenoid wastegate Kerusakan pada wastegate itu sendiri. Kebocoran kevakuman pada sambungan komponen-komponen turbocharger. Penggunaan intercooler dapat mencegah resiko terjadinya knocking pada mesin yang menggunakan turbocharger. Intercooler berfungsi untuk mendinginkan udara panas yang akan masuk ke dalam mesin setelah keluar dari compressor turbocharger. Menambahkan intercooler pada mesin turbo yang aslinya tidak menggunakan intercooler akan membantu menghindari terjadinya knocking sekaligus meningkatkan kemampuan mesin menerima boost pressure yang lebih besar. Jika melakukan modifikasi pada turbocharger bawaan pabrikan maka intercooler standard harus diganti dengan intercooller aftermarket yang lebih besar dan efisien untuk mencegah terjadinya knocking. Kerusakan Knock Sensor Mesin-mesin keluaran terbaru banyak yang menggunakan knock sensor yang akan merespon getaran pada mesin akibat knocking frekuensi getaran akibat knocking biasanya sekitar 6-8 Khz. Knock sensor menghasilkan sinyal tegangan yang dikirim ke ECU agar ECU memundurkan timing pengapian sampai knocking berhenti. Kerja dari knock sensor dapat diperiksa dengan memukulkan batang besi pada manifold atau kepala silinder didekat sensor jangan memukul sensor secara langsung dan perhatikan timing pengapian menggunakan data display scantool akan berubah saat mesin idle. Jika timing pengapian tidak berubah atau dimundurkan, kemungkinan knock sensor rusak atau dapat juga karena ada gangguan di sirkuit kontrol timing pengapian di dalam komputer itu sendiri. Terkadang knock sensor akan merespon getaran yang bukan disebabkan oleh knocking seperti getaran dari mekanikal fuel pump, bearing alternator iming pengapian.

ciri ciri suara mesin jika pengapian terlalu maju